Pejuang Cinta III

Pertemuan Pertama

Saat saya bekerja di Lampung, saya ngekos di rumah keluarga yang begitu baik. Kami para penghuni kos menamai rumah kos itu "Rumah Kos Ibu Broto". Siang itu udara terasa panas menyengat di kota Lampung. Weekend yang membuat saya merasakan malas yang teramat sangat untuk beraktifitas di luar rumah (kos). Saya pun memutuskan untuk bermalas²an alias leyeh² di depan tv ibu kos. Dari dalam rumah saya melihat ada pasangan muda yang masuk ke dalam rumah melalui pintu samping kos dimana di samping rumah terdapat 4 kamar kos yang ditempati oleh para senior saya dan semua nya cowok. Saya melihat mereka mengetuk salah satu pintu kamar kos, dan kemudian masuk. Saya pun bergegas ngintip dari pintu dapur. Oh ternyata si cowok adalah alumni dari "Rumah Kos Ibu Broto". Dan si cewek adalah pacarnya. Si cowok bersilaturahmi dengan seluruh penghuni rumah kos, termasuk saya yang notabene adalah junior yang belum pernah sekalipun ketemu sama dia. Kesan pertama : Ramah!

SMS Pertama

Beberapa bulan setelah pertemuan yang hanya sebatas salaman saja itu, saya pun lupa dengan si cowok itu. Sampai pada suatu hari, tepatnya awal bulan Mei 2005, saya menghadapi masalah dalam pekerjaan dan mengharuskan saya mengirimkan berkas ke kantor pusat di Jakarta, secepatnya! Bingung. Cemas. Kemudian salah satu senior saya di kosan (yang didatengin cowok itu dengan pacarnya) mencoba membantu memberikan solusi untuk mempermudah pengiriman berkas. Yaitu dengan mengirimkan berkas ke si cowok karena kebetulan dia kantornya di Jakarta. Saya pun mendapatkan nomor handphone nya dan kemudian mengirimkan sms. Ketika itu sms kami hanya membahas seputar masalah yang sedang saya hadapi. Sms nya semakin menguatkan kesan pertama yang saya dapet, RAMAH malah plus BAIK HATI. (tapi belum ketauan gemar menabung atau ga, hihihi)

Telepon Pertama

Setelah pertemuan pertama yang ala kadarnya, dilanjut dengan sms pertama yang juga gitu² aja, tak disangka komunikasi kami berlanjut dengan telepon. Cihuy! Tepat abis maghrib ketika saya selesai sholat, ibu kos berteriak dari ruang tengah, "nduuuukkk, nduuuuuuukkk ada telepon nih", maklum kamar saya posisi nya paling belakang jadi perlu tenaga ekstra klo manggil. Hehehe... Saya pun bergegas lari ke ruang tengah. Saya angkat gagang telepon. Dan saya mendengar suara yang asing. Ternyata si cowok itu, yang bawa pacarnya ke kosan, yang saya sms buat minta tolong kerjaan, dia lah yang telpon saya. 

Ga ada pembicaraan aneh pada awalnya, kami hanya membahas masalah kerjaan yang sedang saya hadapi. Sampai pada titik akhir bahasan kerjaan, topik pun beralih ke yang lain. Becanda²an yang ga penting, dia nanya siapa pacar saya, saya jawab ga ada karena memang saat itu saya putuskan untuk ga pacaran. Bukan karena ga ada cowok yang mau, tapi karena ga mau buang waktu dengan pacaran. Klo ada yang serius, ya ayuk nikah. Keren kan saya? Hahaha 

Saat itu saya juga nanya, gimana hubungan dia dengan pacarnya. Dia jawab klo mereka lagi break. Alasannya karena si pacar belum siap diajak nikah. Padahal mereka udah lumayan lama pacaran lho. Becandaan pun berlanjut :

cowok  :  nikah yuk?
saya      :  yaudah ayuk (dengan nada becanda juga)
cowok  : serius nih?
saya      : iya serius
cowok  : yaudah aku ke Lampung ya, kita ketemuan
saya      : ok, siapa takut 

Telepon pun ditutup dengan pembicaraan yang awalnya becanda, tapi mengarah ke serius. Eh iya lah serius, ini ngajakin nikah beneran atau apa coba???? Kacau!

Pertemuan Yang Sesungguhnya

Taraaaaaaaaaaa.... akhirnya pas libur weekend, tuh cowok beneran muncul di Lampung, di kosan, di depan mata saya. Alamak!! Ini serius toh rupanya?? Setelah pertemuan itu, kami pun intens komunikasi, sms dan telepon. Komunikasi serius. :D

Dalam masa pengenalan itu, saya hanya berbekal informasi dari temen²nya dan juga ibu kos sekeluarga. Karena dia pernah kerja di kantor yang sama dengan saya cukup lama. Heran nya, semua informasi yang saya dapet tentang dia adalah POSITIF. Nahlooo??? 

Dia pun konsisten menjalin komunikasi dan perkenalan dengan saya. Saya pikir, dia memang serius. Sampai pada suatu hari, saya minta dia temui orang tua saya di Semarang. Di luar dugaan, dia pun setuju. Ga lebih dari sebulan perkenalan kami, dia berani untuk bertemu dengan orang tua saya dan menyatakan niatnya untuk menikahi saya. 

Minta Ijin Orangtua 

Akhirnya kami berdua pun berangkat menuju kampung halaman saya di daerah Semarang. Dengan agenda pertemuan dia dengan papa dan mama. Everything was going well until my mom said : "kenapa mesti nikah cepet² sih, kan kamu masih muda, baru 21 tahun?". Pertanyaan yang mengisyaratkan ketidaksetujuan seorang ibu dengan keputusan anak gadis satu²nya yang dia miliki. Agak lama buat saya meyakinkan mama, sampai akhirnya mama setuju dan percaya klo anaknya ini bakal baik² saja. Beres!

Reaksi papa justru sebaliknya. Papa minta jangan lama² nikah, klo bisa tahun ini juga. Bulan September akhirnya dipilih papa sebagai waktu yang "bagus" buat kami menikah. Entah di lihat bagusnya dari mana. Tapi yang pasti, buat cowok itu adalah sesuatu yang ga bagus. Gilak aja toh, langsung ditembak suruh nikah September. 3bulan lagi lho! Mau cari duit dari mana coba?!! Hahaha... Kabur deh sana kabur klo memang mau mundur. :p

Tapi ternyata jawaban si cowok lagi² di luar dugaan saya. Dia setuju dengan permintaan papa. Entah karena takut, gengsi, atau beneran mau sama saya. Hanya Tuhan dan dia yang tau. Hihihi...

The Day!

Dalam tempo 3bulan, perkenalan kami yang hanya diawali dengan becandaan, akhirnya bisa sampai ke pernikahan. Dalam tempo 3bulan pula persiapan untuk acara pernikahan kami lakukan dengan serba kilat. Untungnya kami punya banyak temen yang baik dan sangat membantu kami berdua. Oya, ada hal lucu yang sempet terlontar dari mulut temen² kantor saya yang sebagian besar juga temen² dia, ketika mereka nerima undangan dari saya, mereka semua terkaget², dan komen nya hampir sama, "lah kok bisa sih mereka ini nikah?pacaran ama siapa, nikahnya ama siapa". Hihihi... Itulah rahasia Allah... :)

Akhirnya 3 September 2005, kami pun resmi menjadi pasangan suami istri. Alhamdulillah... Ga pernah terbayang oleh saya bahwa dia lah yang akan menjadi suami saya. Seorang laki² yang berkepribadian sempurna di mata saya. Bertanggung jawab terhadap keluarga. Seorang laki² yang menjadi penyeimbang dalam hidup saya.

♥♥♥

Dia lah suami yang selalu saya cium tangan nya setiap hari...
Suami yang selalu menyelimuti dan mencium kening saya setiap malam...
yang selalu memaafkan saya klo saya berbuat salah...
yang selalu menggoda saya ketika saya marah...
selalu menghibur saya ketika saya sedih...
menyemangati saya ketika saya down...
melindungi saya dalam setiap detik hidup saya...

Its gonna be never ending story if its about his kindness. He is just my One and Only. Thanks to Allah for sending him in to my life. *mewek*

Comments

  1. aaaaa,,,, keren banget kak....
    ternyata Allah memang mw nunjukin yg terbaik kan kak? langsung ngajak nikah.
    1 lg, 21 th? keren. Leni dah lewat....

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, hebat banget. top tenan.

      nikahe umur selikur..
      (lagune sopo maneh iki? mayangsari? pasti bukan, embuh lahh, mikir koq terus2an, wegahh)

      Delete
    2. @Leni : iya dong keren, ayo buruan cari pejuang cinta kamu! hihihi...

      @mas Zach : hmm piye nek lagune agnes wae mas? Pernikahan Dini? -___-

      Delete
    3. salah. gambang suling karya ki nartosabdo pasti

      Delete
    4. ahhhhhhhhhh sopo meneh kuiiiiii -___-

      Delete
  2. wow keren artikelnya, cerita real yang dikemas dengan cukup baik:) saya doain pernikahan mbak brow sakinah, mawaddah, warohmah^_^

    ReplyDelete
  3. cowok : nikah yuk?
    saya : yaudah ayuk (dengan nada becanda juga)
    cowok : serius nih?
    saya : iya serius
    cowok : yaudah aku ke Lampung ya, kita ketemuan
    saya : ok, siapa takut

    weh napsu amat,tapi bagus lebih cepat memang lebih baik

    Di tunggu kunbaliknya y

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi biarin ahh napsu :p

      ok ditunggu ya kunjungan saya :D

      Delete
  4. WAAOOOWW saya sangat terkesan dengan kisah mbak,,
    menurut saya kebanyakan laki laki yang hidupnya sibuk mereka cenderung setia dan sayang dengan pasanganya,, selamat ya mbak..
    wah saya pikir masih jomblo low,,ahihihi

    btw terimakasih sudah berkomentar di blog saya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kok bisa mikir saya masih jomblo? kan beberapa kali posting nyebut "suami" :p

      ok sama² ☺

      Delete
  5. cukup dua kata . . . SO SWEEEEEEEETTTT . . . hahahahhah :D
    baguus bagusss

    kalau sempeeet mampir ya . . . http://dimasramdhan.blogspot.com/

    komment + join . . . :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Dimas : hehehe,, yang so sweet siapa? saya? :p btw, makasii ya, ditunggu aja follback n komenback saya :D

      @mas Zach : bukaaaaaaaaaaaann,, adek saya DHimas pake H :D

      Delete
  6. tuhh bener kan tebakan saya. trilogi pejuang ini mencapai klimaksnya di sequel ke-3. setelah Rha Kuti dengan orasinya, lalu Badung Bondowoso dengan aksi Paris Dakkar-nya, sekaranglah saatnya Untung Suropati yang sukses menyunting Suzanne (ingat? sorry sejarah saya belokiin dikit) dengan sentilan iseng-iseng berhadiahnya. sangat funtastic sekaligus fantastic. semoga tetap menjadi yang berjaya dan saling segalanya sampe tua ompong peyot di kelak kemudian hari. aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha,, ini cerita apaan siiiiiihhh??? ada Suzanne biasanya ada Bang Bokir lho, mana dia? hahaha,,,

      amin amiiiinn... terima kasih doa nya mas ;)

      Delete
  7. uwooow, starting from making fun, ending in the real life :D 2005 itu saya baru masuk kuliah mbak, baru mulai mau merencanakan menikah setelah lulus kuliah ^^v

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2005 saya udah 6 tahun kerja (ehh nggak ada yang nanya ya?)

      Delete
    2. @diniehz : iya, dan Alhamdulillah udah 7th lebih bersama, semoga bisa langgeng selamanya :) saya justru dipaksa suami kuliah setelah menikah, insya Allah ini udah mau selesai :)

      @mas Zach : tuh kan ketauan lagi angkatan tahun berapa :p

      Delete
  8. Horeeee....

    Nah giliran saya kapan ya???

    ReplyDelete
  9. Tahun 2005 saya masih kelas 1 SMA mba..qkqkkq
    Owhh.. berarti Lampung punya kenangan khusus nih buat mba-nya.. saya asli Lampung #ga-ada-yang-nanya..xDD

    Semoga saya cepat nyusul, maunya di 11-12-13 nih..tapi pasangannya masih rahasia Ilahi..^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, tua juga ya ternyata saya -___-
      iya dong, Lampung tak kan terlupakan :D

      didoain cepet nikah dan jodohnya cepet dateng deh :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jalan-jalan ke Phuket

Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Kamu Inspirasiku : Trinity (The Naked Traveler)

For my very first time ke Tanah Sulawesi....

Resensi Novel : 99 Cahaya di Langit Eropa

Oh Tetanggaku...

Kuliner Palopo

100 Blogger Nobar IMB (Part II)

Traveling ke Palopo

Bekpeking Pertama Kali